Selasa, 24 November 2009

MENUJU PERJALANAN ABADI (bag-1)

Wahai saudaraku..! Kau datang dari tiada,datang hanya singgah sementara, untuk mempersiapkan diri menuju perjalanan abadi. Tujuanmu bukan disini(dunia)bukan untuk bermegah diri dan bersusah payah untuk memperkaya diri.
Dunia ini bukan tempat tinggal yang sebenarnya,dunia ini hanya untuk mempersiapkan bekal.Bekal yang akan kau bawa pulang negeri asalmu( negeri akhirat) mau tidak mau kau pasti akan dipaksa untuk meneruskan perjalananmu.

Saudaraku..! Mati adalah pintu yang paling tipis,yang membatasi dunia akhiratmu. Sedikit saja kau terpeleset,boleh jadi kau tersungkur menabrak pintu itu.setelah mati barulah kau sadar.

Wahai saudaraku yang ingin selamat dalam perjalanan abadi akhirat. Siapkan dirimu untuk menghadapi perjalanan yang dahsyat itu. Jangan kau abaikan keselamatanmu yang sesungguhnya.

Saudaraku...! Di dunia ini banyak sekali contoh perjalanan manusia yang bisa kau ambil sebagai perbandingan menempuh perjalanan di akhirat nanti. Kau perhatikan itu,mereka terlunta-lunta di tengah jalan kehidupan. Kau amati itu,mereka yang kepayahan mencari kesenangan. Kau tanyakan kepada mereka yang pernah menderita karena mengejar harta. Kau tanyakan mereka yang pernah sengsara. Bahkan kau bisa belajar dari perjalanan hidupmu sendiri.
Kau amati terus wahai saudaraku, orang yang menderita kelaparan berbulan-bulan. Kau perhatikan itu mereka mengungsi ke negeri lain untuk menyelamatkan diri. Nanti setelah kau mati kau tidak bisa berusaha lagi,kau tidak bisa mengungsi dan harta yang kau gunakan buat foya-foya tidak dapat kau nikmati lagi.

Pernahkah kau mendengar "perjalanan abadi akhirat".?? Bukankah perjalan akhirat itu telah diceritakan langsung oleh pemiliknya di dalam kitap suci..??
Wahai engkau yang memiliki rasa. Wahai yang berakal, wahai yang tidak ingin menderita dalam "perjalanan abadi" di akhirat. Wahai saudaraku yang ingin menyesal dalam penyesalan yang tidak berkesudahan.
Mengapa engkau hanya mempersiapkan bekal perjanan dunia yang sementara?? Mengapa engkau lupa perjanan abadimu.?? Perjalanan nanti bukan sejuta tahun,bukan trilyun tahun melainkan perjalanan dalam waktu yang tidak terbatas.

Renungkan ini wahai saudaraku..! Hidupmu hanya sebentar, berapapun lamanya kau tidak akan abadi di dunia ini. Kau pasti akan meneruskan perjalanan itu setelah matimu. Kesana ke akhirat itu tujuan yang sebenarnya.

Alangkah ruginya hidupmu,kalau kau tidak mempersiapkan itu, betapa menyesalnya engkau nanti,alangkah sensaranya nanti,kau akan menangis dalam tangisan darah yang berkepanjangan. Kau akan menyesal selamanya nanti.

Manfaatkan hidupmu yang singkat ini dengan berbuat kebajikan.
Kalaupun tujuh puluh tahun kau menderita karena ibadah, biarlah menderita.. Tapi nanti kau akan merasakan nikmat kebahagiaan setelah matimu. Ayo siapkan bekal selagi masih ada kesempatan ini,
Sebelum kau menyesalinya nanti.
(bersambung)

Tidak ada komentar: